ILLEGAL MINNING
>> Selasa, 28 April 2009
PENAMBANGAN LIAR MARAK, GUBERNUR DAN POLDA DI DEMO
Mapala unsultra- Aktifitas penambangan emas liar di kabupaten bombana kian marak. himpunan mahasiswa islam (hmi) cabang kendari unjuk rasa menolak illegal minning dengan aksi tetrikal. unjuk rasa berlangsung di kantor gubernur dan berakhir di kantor polda sulawesi tenggara.
Unjuk rasa sekitar seratusan mahasiswa dari himpunan mahasiswa islam (hmi) cabang kendari itu berlangsung di kantor gubernur sulawesi tenggara, rabu siang (29/4).
Dengan membawa spanduk dan pamflet-pamflet bertuliskan kecaman terhadap aktifitas penambangan liar yang terjadi di kabupaten bombana, para pendemo menggelar aksi teatrikal.
Drama teatrikan menceritakan aktifitas penambangan emas yang telah merusak lingkungan di kabupaten bombana, selain itu teatrikal juga menceritakan aksi kekerasan yang di lakukan oknum aparat terhadap warga dilokasi tambang.
Dalam aksinya pendemo, menuding pemerintah dan pihak kepolisian sengaja membiarkan aktifitas penambangan liar guna meraup keuntungan dari hasil tambang. pendemo juga meminta tindakan tegas dari pemerintah terhadap dampak kerusakan lingkungan yang terjadi.
Di kantor gubernur, aspirasi pendemo diterima oleh kepala dinas pertambangan propinsi sulawesi tenggara, hakku wahab, yang berjanji akan meninjau ulang izin pertambangan yang telah dikeluar oleh pemerintah daerah.
Aksi pendemo berakhir di kantor polda sulawesi tenggara, setelah perwakilan pengunjuk rasa menyerahkan se-ekor ayam jantan kepada perwakilan polda, sebagai simbol permintaan tegas masyarakat kepada institusi kepolisian agar berani menuntaskan permasalahan illegal minning di sulawesi tenggara.
Post by: Arwan ganda saputra
Mapala unsultra- Aktifitas penambangan emas liar di kabupaten bombana kian marak. himpunan mahasiswa islam (hmi) cabang kendari unjuk rasa menolak illegal minning dengan aksi tetrikal. unjuk rasa berlangsung di kantor gubernur dan berakhir di kantor polda sulawesi tenggara.
Unjuk rasa sekitar seratusan mahasiswa dari himpunan mahasiswa islam (hmi) cabang kendari itu berlangsung di kantor gubernur sulawesi tenggara, rabu siang (29/4).
Dengan membawa spanduk dan pamflet-pamflet bertuliskan kecaman terhadap aktifitas penambangan liar yang terjadi di kabupaten bombana, para pendemo menggelar aksi teatrikal.
Drama teatrikan menceritakan aktifitas penambangan emas yang telah merusak lingkungan di kabupaten bombana, selain itu teatrikal juga menceritakan aksi kekerasan yang di lakukan oknum aparat terhadap warga dilokasi tambang.
Dalam aksinya pendemo, menuding pemerintah dan pihak kepolisian sengaja membiarkan aktifitas penambangan liar guna meraup keuntungan dari hasil tambang. pendemo juga meminta tindakan tegas dari pemerintah terhadap dampak kerusakan lingkungan yang terjadi.
Di kantor gubernur, aspirasi pendemo diterima oleh kepala dinas pertambangan propinsi sulawesi tenggara, hakku wahab, yang berjanji akan meninjau ulang izin pertambangan yang telah dikeluar oleh pemerintah daerah.
Aksi pendemo berakhir di kantor polda sulawesi tenggara, setelah perwakilan pengunjuk rasa menyerahkan se-ekor ayam jantan kepada perwakilan polda, sebagai simbol permintaan tegas masyarakat kepada institusi kepolisian agar berani menuntaskan permasalahan illegal minning di sulawesi tenggara.
Post by: Arwan ganda saputra
0 komentar:
Posting Komentar